Kisah ini merupakan kisah nyataku dan pengalaman menarik saat untuk
pertama kalinya Aku mengajar anak usia TK B di sebuah sekolah swasta di
Surabaya. Cerita ini tentang seorang anak yang bernama Farhan. Farhan
adalah anak usia TK B yang mempunyai kerbatasan dalam hal komunikasi
dan gerak motorik.
Ketika Farhan berbicara, kata-katanya selalu
belum dapat dipahami oleh orang lain, apalagi yang belum pernah bertemu
sebelumnya. Selain kata-katanya belum jelas, dalam berbicara selalu ada
kata-kata Farhan yang hilang sehingga harus diulangi dengan pertanyaan
kembali. Bahkan kadang-kadang harus sampai 3 atau 5 kali pertanyaan
Kami baru mengerti apa yang dimaksudkan atau diinginkan oleh Farhan.
Jadi komunikasi Farhan masih secara individu sehingga harus dengan
komunikasi yang intensif karena memang masih satu arah.
Dalam
hal keterlambatan motorik, jika Farhan berlari terlihat lamban dan
ketika berjalan terlihat seperti sedang kelelahan. Badannya tinggi
besar lebih besar dibanding teman-teman satu kelasnya. Menurut cerita
orangtuanya dari kecil Farhan memang tidak melalui proses merangkak,
jika berpindah tempat Farhan mengesot sambil duduk. Saat Farhan kecil
kakinya juga terlihat lemah dan lunglai. Dari sejarah masa kecilnya ini
maka tidak heran kalau saat usia TK B Farhan berbeda dengan teman-teman
sekelasnya dalam hal kemampuan motorik kasar ataupun halusnya.
Disisi
lain banyak kelebihan yang dimilikinya, Farhan adalah anak yang kritis,
cerdas, baik hati, sabar, suka menolong, penyayang, anak yang selalu
taat dan optimis. Dengan kekurangan dan kelebihannya ini, sering
terjadi hal yang membuat Aku iba dan sedih. Teman-temannya di kelas
kadang-kadang masih sulit menerima Farhan sebagai manusia utuh dan
sahabat mereka, tetapi memang butuh proses untuk dapat membuat
teman-temannya bisa menerima Farhan apa adanya. Namun subhanallah dari
pengalaman ini Aku jadi banyak belajar bahwasanya anak-anak itu polos
dan tanpa rekayasa.
Farhan juga sering melakukan hal yang tidak
terduga sebelumnya dan subhanallah hal itu bermanfaat dan sering tepat
dengan apa yang dibutuhkan orang lain. Masih basah dalam ingatan,
ketika ada temannya namanya Jihan tidak membawa minum karena tertinggal
di mobil saat diantar oleh orangtuanya. Subhanallah pagi itu Farhan
membawa minum 2 botol dan menurut cerita ibunya saat mengantarkannya
Farhan tidak seperti biasanya meminta untuk dibawakan bekal minum 2
(dua) botol. Setelah tahu kalau Jihan tidak membawa bekal minum Farhan
datang memberikan sebotol bekal minumnya kepada Jihan. Dari kejadian
ini Jihan temannya yang pertama kali mengungkapkan kalau Jihan sayang
Farhan dan akan selalu membantu Farhan, karena Farhan anak yang baik,
begitu kata Jihan.
Pernah juga saat sedang mengadakan "outing"
tema tentang binatang ternak kambing. Waktu itu semua teman-teman
Farhan langsung berbaris dan berkumpul di depan aula untuk mendengarkan
pengarahan, sementara Farhan masih berada di tempat bermain pasir dan
asik membawa kantong plastik dan memasukkan pasir ke dalamnya. Ketika
Aku mengajak untuk segera berkumpul Farhan masih meminta untuk membawa
pasir dan lap kain di kelas. Saat ditanya untuk apa? apa tujuannya?
Farhan menjawab dengan terbata dan agak aneh "ya... untuk kambingnya
nanti Bu guru..." Setelah diskusi agak panjang akhirnya Aku sebagai
gurunya mengijinkan dengan kesepakatan bahwa Farhan dapat
bertanggungjawab dan mempunyai tujuan dalam membawa barang yang
diinginkanya.
Saat sedang asyik mengobservasi binatang kambing,
ada salah satu siswa yang muntah-muntah kemudian dengan cepat aku
menghampirinya dan menolongnya. Ternyata Farhan datang tepat pada
waktunya sambil memberikan pasir dan lap kain yang dibawanya dari
sekolah tadi. Subhanallah benar-benar pemikiran yang diluar jangkauan
akal kita. Farhan sudah terlebih dulu mempunyai feeling tentang hal
yang akan terjadi. Saat menolong Farhan mengulang-ulang pertanyaannya
"Sheva kenapa kok muntah-muntah, Bu guru?" aku menjawab pertanyaannya
"Bu guru belum tahu Farhan, mungkin Sheva pusing" Kemudian Sheva
menjawab "aku nggak tahan karena kambingnya bau, terus tadi aku lihat
dia pipis, terus aku perutnya jadi sakit, ya udah aku jadi muntah"
Hal
unik yang lain masih sering terjadi. Seperti pagi itu Aku berangkat
mengajar seperti biasanya. Seperti biasa juga setelah cek clock Aku
langsung menghampiri anak-anak yang sudah datang. Kebetulan yang sudah
datang ada Rahma, Farhan, Salma, Sahid dan Riza. Tiba-tiba ketika
sedang duduk mengawasi aktifitas anak-anak Aku merasa pusing, dan bumi
serasa berputar. Kemudian datanglah Farhan dengan seperti berlari tapi
pelan kemudian memberikan minyak kayu putih dengan botol yang kecil.
Kebetulan ada seorang teman yang menghampiri aku, Nia. "Mbak kenapa?
mukanya kok pucat?" "aku nggak tahu Nia, kepalaku tiba-tiba pusing
banget dan seperti mau melayang" jawabku. Akupun dipapah dan diantarkan
ke UKS, dengan diiringi Farhan yang sedari tadi mengikuti kami.
Akhirnya pagi ini aku harus istirahat sampai setengah pembelajaran dan
digantikan guru piket sampai jam 09.00. Alhamdulillah setelah istirahat
sebentar Aku sudah lumayan membaik, badanku juga sudah lumayan kembali
segar.
Sewaktu pulang Aku menyempatkan berbincang dengan mama
Farhan, tentang kejadian tadi pagi yaitu saat Aku pusing dan Farhan
datang dengan memberiku minyak kayu putih tanpa aku minta. Ternyata
sebelum berangkat sekolah, Farhan meminta untuk membawa Minyak kayu
putih kalau nanti sakit perut katanya. Padahal selama ini Farhan tidak
pernah melakukan hal seperti itu. Namun hari ini saat Aku membutuhkan
minyak kayu putih Farhan datang dengan ikhlas dan tulus menolongku
tanpa diminta dan tanpa disuruh.
Dari Farhan Aku banyak belajar
tentang berbagai hal, tentang keikhlasan, ketulusan, qonaah, sabar dan
perhatian. Kadang Aku merasa menjadi orang yang jahat, yang secara
tidak sadar meminggirkan anak-anak yang dalam tanda kutip tertinggal.
Aku sering menganggap mereka remeh, sering menganggap mereka menjadi
beban, tetapi dari Farhanlah justru Aku belajar tentang bagaimana
menghargai orang lain, menerima mereka apa adanya dengan segala
kelebihan dan kekurangannya.
semoga cerita dan pengalaman ini dapat diambil ibrah ataupun manfaatnya, amin.
'Salam istiqomah dan damai dariku yang masih belajar untuk menjadi guru'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar